Kaya di Dalam Iman
Kalangan Sendiri

Kaya di Dalam Iman

Lori Official Writer
      929

Shalom selamat pagi saudara. Hari ini kita kembali belajar dari kebenaran Firman Tuhan tentang menjadi pribadi yang “Kaya di Dalam Tuhan”.

 

Ayat Renungan: 2 Korintus 8: 7“Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, — dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami — demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.”

 

Pertanyaan: Bagaimana Anda menjadi orang yang kaya akan iman? 

Tentu menjadi kaya di pandangan Tuhan sangat berbeda dengan menjadi kaya di pandangan manusia. Bagi manusia, ukuran kaya adalah materi seperti berapa besar rumah yang kita punya, apa mobil yang kita kedarai dan pakaian brand yang kita kenakan. 

Tetapi kita bisa baca renungkan Firman Tuhan hari ini dari 2 Korintus 8: 7 berkata, “…sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, — dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami — demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.” 

Iman adalah mata uang yang berlaku di kerajaan Allah. Hidup kita bisa saja tidak berlebihan atau tidak mewah. Tetapi saat kita memiliki iman, kita akan memiliki pandangan yang berbeda tentang apa yang kita miliki. Seperti contoh, para orangtua yang sedang menyekolahkan anaknya. Mungkin Anda pernah berada di posisi sama sekali tidak punya uang untuk memenuhi mimpi anak kita kuliah di mengambil jurusan tertentu yang membutuhkan banyak sekali biaya. Orang yang kaya akan iman, tidak akan melihat kekurangan materi yang dimilikinya sebagai penghalang. Tetapi dengan iman mau percaya bahwa Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu mapu memenuhi apa yang kita perlu. 

Jika orang yang beriman menyadari posisinya bahwa dia adalah anak Allah, maka dia akan mengubah konsep berpikirkan tidak dengan keadaan. Roma 10: 10 berkata, “Dengan hati orang percaya, dengan mulut dia mengaku.” Jadi kita perkatakan, “Bapaku kaya, Dia akan memenuhi segala kebutuhanku.” Ini adalah pikiran iman. Lalu orang yang bertindak dengan iman itu adalah orang yang tidak memandang dirinya berkekurangan. 

Jadi, mengapa penting untuk kita menjadi orang yang kata dalam iman?

Pertama, membuat hidupnya lebih tenang. Dia tidak memandang dirinya adalah sumber dari segalanya melainkan Tuhan yang punya segala sesuatu.

Kedua, percaya bahwa apa yang menjadikan kebutuhan akan diberikan oleh Tuhan. Seperti disampaikan dalam Firman “Ketika anak meminta roti tidak mungkin seorang ayah memberi batu.” (Matius 7: 9).

Ketiga, orang yang memiliki iman akan mengalami mukjizat. 

 

Action: Saudara yang dikasihi Tuhan, apa posisi Anda saat ini? Apakah Anda memandang dari apa yang Anda miliki? Atau kita memandang dari sisi iman?

©Maria Kaesmetan, Spiritual Life CBN Indonesia

Ikuti Kami